Rabu, 30 Mei 2012

MUTIARA HADITS


Dari Abu Hurairah r.a, Abdurrahman bin Sakhr r.a berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah S.A.W bersabda : ” Apa-apa yang telah aku larang untukmu, maka jauhilah dan apa-apa yang telah aku perintahkan kepadamu maka kerjakanlah sebaiknya (semampumu). Sesungguhnya orang-orang sebelum kamu dibinasakan disebabkan mereka banyak bertanya dan menentang Nabi-Nabi mereka (tidak taat dan patuh). (HR. Imam Bukhari dan Muslim)


Abu Abdullah An-Nu’man bin Basyir r.a berkata : Aku telah mendengar Rasulullah S.A.W bersabda : “Sesungguhnya sesuatu yang halal itu jelas, dan yang haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara yang samar-samar (syubhat), kebanyakan manusia tidak mengetahui. Maka barang siapa yang menjaga dirinya dari persoalan (perkara) yang samar itu berarti ia telah membersihkan agama dan kehormatannya, dan barang siapa yang jatuh kedalam perkara yang syubhat berarti ia telah jatuh kepada perkara yang haram seperti pengembala yang membiarkan ternaknya disekitar tanah larangan (tanah orang lain), lambat laun ia akan masuk kedalamnya. Ingatlah bahwa tiap2 raja ada larangannya. Ingatlah bahwa larangan Allah adalah apa2 yang diharamkanNya. Ingatlah bahwa didalam jasad itu ada sekerat daging, jika ia baik, baiklah jasadnya, namun jika ia rusak maka rusaklah keseluruhan jasad itu, ingat ia adalah Qalb (hati/jantung). (rowahu Imam Bukhari dan Muslim)


Ummul Mu’minin ibunya ‘Abdullah, ‘Aisyah r.a berkata bahwa Rasulullah S.A.W bersabda : “Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu yang baru dalam urusan agama ini, yang tidak diperintahkan, niscaya ia tertolak.” (Diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim)


“Berjuang di jalan Allah di waktu petang dan pagi, lebih utama dari dunia dan seisinya” (Hr Bukhori-Muslim)


Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : “Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda : “Bersegeralah kalian untuk beramal sebelum datangnya tujuh perkara. Apakah kamu menantikan kemiskinan yang dapat melupakan, kekayaan yang dapat menimbulkan kesombongan, sakit yang dapat mengendorkan, tua renta yang dapat melemahkan, mati yang dapat menyudahi segala – galanya, atau menunggu datangnya Dajjal, padahal ia adalah sejelek-jelek sesuatu yang ditunggu, atau menunggu datangnya hari kiamat padahal kiamat adalah sesuatu yang amat berat dan amat menakutkan. (HR. Tirmidzi)


“Tolonglah saudaramu, baik dia menganiaya atau teraniaya. Ada orang bertanya:”Bagaimana aku akan menolongnya dalam keadaan dia menganiaya ?” Beliau mnjawab “Engkau larang dan engkau tahan dia dari berbuat aniaya, karena hal itu berarti menolongnya” (Hr Bukhari)


“Jangan meremehkan sedikitpun tentang makruf meskipun hanya menjumpai kawan dengan berwajah ceria (senyum)”. (HR. Muslim)



“Barangsiapa dibukakan baginya pintu kebaikan (rezeki) hendaklah memanfaatkan kesempatan itu (untuk berbuat baik) sebab dia tidak mengetahui kapan pintu itu akan ditutup baginya”. (HR. Asysyihaab)



“Orang yang memberi petunjuk kepada kebaikan sama pahalanya seperti orang yang melakukannya”. (HR. Bukhari).


Janganlah kamu menjadi orang yang “ikut-ikutan” dengan mengatakan “Kalau orang lain berbuat kebaikan, kami pun akan berbuat baik dan kalau mereka berbuat zalim kami pun akan berbuat zalim”. Tetapi teguhkanlah dirimu dengan berprinsip, “Kalau orang lain berbuat kebaikan kami berbuat kebaikan pula dan kalau orang lain berbuat kejahatan kami tidak akan melakukannya”. (HR. Tirmidzi)



Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu karena hal itu lebih patut agar engkau sekalian tiak menganggap rendah nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu.” (Muttafaq Alaihi.)



“Jenguklah orang yang tidak menjenguk engkau dan berilah hadiah orang yang tidak berhadiah kepada engkau” (Hr Bukhari)



“Orang yang kaya ialah yang kaya jiwanya” (Hr Bukhari dan Muslim)



“Seseorang menurut agama temannya, sebab itu hendaklah seseorang kamu memperhatikan orang yang akan dijadikannya teman” ( Hr Abu Daud)



“Jauhi olehmu berlebihan tentang makan dan minum, karena itu merusakkan tubuh, menimbulkan penyakit dan malas mengerjakan sembahyang. Hendaklah kamu sederhana tentang minum makan, karena itu lebih baik untuk tubuh dan jauh dari pemborosan” (Hr Bukhari)



“Sesungguhnya saudagar itu dibangkitkan di hari kiamat sbg orang jahat, kecuali orang yg mematuhi perintah Allah, memperbuat kebaikan dan benar perkataannya” (Hr Tirmidzi)



“Bagi Allah ada hamba-hambaNya yang dikhususkan melayani kebutuhan-kebutuhan orang banyak. Mereka berlindung kepadanya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Orang-orang itulah yang aman dari azab Allah”. (HR. Ath-Thabrani)



“Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap asing (aneh) dan akan datang kembali asing. Namun berbahagialah orang-orang asing itu. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud orang asing (aneh) itu?” Lalu Rasulullah menjawab, “Orang yang melakukan kebaikan-kebaikan di saat orang-orang melakukan pengrusakan.” (HR. Muslim)



Dari Abul-Abbas Sahl bin Sa’d As-Sa’idi ra dia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Nabi saw dan berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkan aku suatu amal, jika aku lakukan aku akan dicintai Allah dan dicintai oleh manusia. “Rasulullah saw bersabda, “Zuhudlah terhadap dunia, niscaya dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang dimiliki orang lain, niscaya mereka akan mencintaimu” (Hr Ibnu Majah)



Hadis riwayat Abdullah bin Amru ra., ia berkata: “Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw. Islam manakah yang paling baik? Rasulullah saw. bersabda: “Memberikan makanan, mengucap salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal” (HR Muslim)



Abu Hurairah r.a. berkata: “Rasulullah saw ditanya: “Apakah amal yang utama?” Jawab Nabi saw : “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Lalu ditanya: “Kemudian apakah?” Jawabnya: “Jihad berjuang fi sabilillah (untuk menegakkan agama Allah).” Ditanya: “Kemudian apakah?” Jawab Nabi saw : “Haji yang mabrur (diliputi amal kebaikan)” (Bukhari, Muslim)


Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Jika seorang berbuat baik dalam Islamnya maka tiap kebaikan yang diamalkannya dicatat sepuluh kali lipat sehingga tujuh ratus, dan tiap dosa yang dilakukannya hanya dicatat satu” (Bukhari, Muslim)



Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah memaafkan dari umatku, apa-apa yang masih tergerak dalam hati selama belum dibicarakan atau dilaksanakan (dikerjakan)”. (Bukhari,Muslim)



Dari Abu Hurairah ra, bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: “Berilah wasiat kepadaku”. Sabda Nabi saw : “Janganlah engkau mudah marah”. Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali. Sabda beliau : “Janganlah engkau mudah marah”. (Bukhari no. 6116)



“Aku mengagumi seorang mukmin. Bila memperoleh kebaikan dia memuji Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan bersabar. Seorang mukmin diberi pahala dalam segala hal walaupun dalam sesuap makanan yang diangkatnya ke mulut isterinya”. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)



Dari Umar Ra., Ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda :”Andaikata kalian benar – benar bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung, yaitu keluar dengan perut kosong di pagi hari dan kembali dengan perut kenyang di sore hari. (HR. Tirmidzi)



Dari Abu Ruqayyah Tamim ad-Dari, bahwa Nabi telah bersabda, “Agama (Islam) itu adalah nasehat.” (beliau mengulanginya tiga kali), Kami bertanya, “Untuk siapa, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, imam-imam kaum muslimin, dan kaum muslimin umumnya” (Hr Muslim)



Abdullah Bin Umar berkata bahwa Nabi SAW telah bersabada “ Seorang muslim adalah orang yang menyebabkan orang – orang islam ( yang lain ) selamat dari lisan dan tanganya dan orang yang hijrah dari apa yang telah dilarang oleh Allah SWT”. (H.R Bukhari, Abu Dawud, Dan Nasa’i)



Rasulullah saw. bersabda:”Cintailah sesuatu (kebaikan) untuk orang lain, sebagaimana kamu mencintainya untuk dirimu, niscaya kamu menjadi muslim (yang baik).” (H.R. Tirmidzi.)



Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Apabila seorang di antara kamu diundang untuk menghadiri pesta perkawinan, maka hendaklah ia menghadirinya.” (Shahih Muslim No.2574)



“Siapa yang mengambil harta manusia & berkehendak membayarnya, maka Allah (membantu) akan membayarkannya & siapa yang mengambilnya berkehendak menghilangkannya, maka Allah menghilangkannya” (HR Bukhari)



“Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yang lebih aku takuti, melainkan fitnah yang diterima lelaki karena wanita.” (H.R. Bukhari)



Dari Abu Hurairah, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Puasa yang paling utama setelah puasa ramadhan adalah puasa muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat lail (malam).” (HR. Muslim)



Rasulullah bersabda, “Ada dua kenikmatan, banyak manusia menjadi merugi gara-gara dua kenikmatan ini, yaitu; nikmat kesehatan dan nikmat waktu luang.” (HR Imam Bukhari)



Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. menyebut hari Jumat, beliau bersabda: “Di hari itu ada saat-saat, di mana bila seorang muslim salat dan meminta sesuatu tepat pada saat itu, pasti Allah memberinya.” (Shahih Muslim)



Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Barangsiapa dalam waktu pagi atau sore menuju masjid, maka ALlah menyediakan baginya hidangan di surga setiap datang waktu pagi dan sore.” (Hr Bukhary dan Muslim)



Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)



Hadis riwayat Abdullah bin Amru bin Ash ra., ia berkata: “Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw: “Orang Islam manakah yang paling baik ?” Rasulullah menjawab: “Orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya.” (Shahih Muslim)



Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Bukanlah orang kuat itu dengan menang bergulat, tetapi orang yang kuat ialah orang yang dapat menguasai dirinya ketika marah.” (Shahih Muslim)



Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra : Bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Tidak ada satu kepedihan pun atau keletihan atau penyakit atau kesedihan sampai perasaan keluh-kesah yang menimpa seorang muslim kecuali akan dihapuskan dengan penderitaannya itu sebagian dari dosa kesalahannya”. (Shahih Muslim)


MAU DAPAT PENGHASILAN TAMBAHAN?? KLIK BANNER DI BAWAH INI:

Adsense Indonesia 
 banner8.gif